PERKEMBANGAN EKONOMI DAN POTILIK PADA MASA AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI TAHUN 1950
KESULITAN EKONOMI DAN BLOKADE
EKONOMI
Pada
saat itu indonesia belum mempunyai mata uang sendiri. Kas negara kosong, pajak
masuk lainnya sangat kecil kondisi yang cukup buruk dan pengeluaran bertambah.
Pemerintahan mengambil kebijaksanaan tertentu mata uang De Javasche Bank, mata
uan pemerintahan hindia belandan dan penduduk jepang masih berlaku.
Belanda mengblokade pintuu perdagangan
Republik Indonesia (November 1945). Akibatnya indonesia tidak dapat mengekspor
barang dagangannya. Alasan pihak belanda
melakukan blokade :
1. Mencegah
masuknya senjata dan peralatan militer ke indonesia
2. Mencegah
keluarnya hasil-hasil perkebunan milik belanda dan pengusaha asing lainnya.
3. Melindungi
bangsa indonesia dari tindakan-tindakan dan perbuatan- perbuatan yang dilakukan
oleh bukan bangsa indonesia.
Tujuannya
adalah menjatuhkan Republik Indonesia yang baru berdiri dengan senjata ekonomi.
MENEMBUS BLOKADE EKONOMI
A. Usaha
yang bersifat politis
Diplomasi beras ke india
B. Usaha
bersifat ekonomis
Mengadakan
hubungan dagang lansung dengan pihak luar negeri. Usaha itu dirintis oleh
Banking and Tranding Corporation (BTC) / perseroan bank. Tahun 1947 indonesia
membentuk perwakilan resmi di singapura bernama Indonesia Office (indoff).
Kementrian pertahanan membentuk KPULN (Kementrian Pertahanan Usaha Luar
Negeri).
MEMBANGUN KETAHANAN EKONOMI
·
Konferensi Ekonomi I (Februari 1946)
Mengahapus
sistem autokrasi lokal warisan jepang dan menggantikannya dengan sistem
sentralisasi. Masalah produksi dan distribusi bahan makanan, masalah sandang.
·
Konferensi Ekonimi II di Solo ( 6 Mei
1946)
Membahas program
ekonomi pemerintahan, masalah keuangan negara, pengendalian harga, distribusi
dan alokasi, tenaga manusia. Moh.hatta menyarankan agar dilakukan rehabilitas
pabrik-pabrik gula.
·
Dibentuk Badan Perancang Ekonomi
(Planning Board) (19 Januari 1947)
Badan tersebut
untuk mengkoordinaasikan dan merasionalisasi semua cabang produksi dalam bentuk
badan hukum seperti yang dilakukan pada BPPGN dan PPN.
·
Rencana Kasimo (Kasimo Plan)
Þ
Memperbanyak kebun bibit dan padi unggul
Þ
Pencegahan penyembelihan hewan pertanian
Þ
Penanaman kembali tanah kosong
Þ
Transmigrasi bagi 20 juta penduduk pulau
jawa ke sumatera.
PEMBENTUKAN KNIP ( KOMITE NASIONAL
INDONESIA PUSAT)
Pada
tanggal 19 agustus 1945 (dimalam hari) presiden Soekarno, Moh.Hatta,
Mr.Sartono.Suwiryo, Otto Iskandardinata, Sukarjo Wiryopranoto, dr.Buntaran,
Mr.A.G.Pronggodigdo, Sutarjo Kartohdikusumo dan dr.Tajuddin berkumpul di
Jl.Gambir Selatan No.10 untuk membahas pemilihan orang-orang uang akan diangkat
menjadi anggota KNIP. Komite ini bertugas membantu presiden sebelum terbentuk
MPR dan DPR. Disepakati jumlah anggota 60.
29
agustus 1945 (malam hari) digedung komedi pasar baru jakarta dilakukan
pelantikan anggota KNIP oleh ketuanya Kasman Singodimedjo dan Suwiryo (Seketaris).
16
agustus 1945, KNIP melakasanakan rapat pleno.
3
november 1945 pemerintahan mengeluarkan maklumat politik yang ditandatangani
oleh wakil presiden.
Isi maklumat
Þ Pemerintahan
menghendaki adanya partai-partai politik
Þ Pemerintahan
berharap supaya partai-partai politik telah tersusun sebelum bulan januari
1946.
PEMBAGIAN WILAYAH
Dibagi
menjadi 8 provinsi masing-masing dipimpin seorang gubernur
1.
Sumatera
2.
Jawa Barat
3.
Jawa Tengah
4.
Jawa Timur
5.
Sunda Kecil (Nusa Tenggara)
6.
Maluku
7.
Sulawesi
8.
Kalimantan
PEMBENTUKAN DEPARTEMEN DAN
KEMENTRIAN
19
Agustus 1945, presidne menunjuk Ahmad Subardjo sebagai ketua panitia kecil.
Panitia kecil bertugas untuk membentuk departemen-departemen yang dianggap
perlu pada saat itu. Panitian kecil mengusulkan pembentukan 13 departemen.
Komentar
Posting Komentar